MPI

STAI Al-Falah Cicalengka Bandung Gelar Seminar Bimbingan Konseling Nasional

Bandung – Pandemi yang terjadi belakangan ini banyak sekali memberikan pengaruh terhadap berbagai macam sektor, diantara sektor pendidikan. Dapat disaksikan bersama, (secara umum) para peserta didik dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi mengalami dampak yang serupa, yaitu mereka harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan “bertatap maya” tidak bertatap muka demi menekan lonjakan virus covid-19.

Untuk mengindahkan himbauan pemerintah mengenai PJJ selama masa pandemi, tentu persiapan yang harus dilakukan bukan hanya dari segi materi, melainkan juga peran pendidik serta mental yang mantap dari peserta didik harus di imbangi agar tujuan pendidikan tetap dapat terlaksana sekalipun proses pembelajaran di ‘alihkan’ secara daring.

Lain halnya dilapangan, solusi mengenai kebijakan sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring, rupanya memberikan problematika baru yang harus segera di pecahkan. Ketidak siapan sumber daya, bahkan ketidak siapan mental peserta didik dalam menghadapi PJJ seperti; mengalami kebosanan, stress, degradasi motivasi (disebabkan terlalu banyak tugas, metode pembelajaran yang membosankan, kelas yang monoton), tidak tercapainya kompetensi, dan kesulitan-kesulitan belajar di masa pandemi seakan menjadi fenomena umum yang belakangan ini terjadi dan harus segera di tangani, agar peserta didik tidak semakin tertinggal di era 5.0 ini.

Berbicara mengenai kemajuan teknologi di era 5.0, sudah barang tentu membawa setiap orang pada kondisi dapat menembus kehidupan tanpa batas dan waktu. Namun disisi lain, tak dapat dipungkiri pula bahwa dampak negatif dari kemajuan teknologi ternyata juga dapat menghadirkan rasa keterasingan dan kegelisahan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta penuh resiko.

Baik kemajuan teknologi maupun kondisi psikis peserta didik dalam menghadapi masa modern perlulah di imbangi oleh peran seorang guru BK. Bagaimanapun juga, guru BK merupakan bagian yang tidak kalah penting dalam proses pendidikan untuk membekali layanan bimbingan yang memandirikan peserta didik sehingga peserta didik dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan saat ini serta dapat melewati arus modernisasi dengan bantuan seorang pembimbing.

Melihat permasalahan-permasalahan yang timbul baik disebabkan karena kemajuan teknologi maupun pandemi yang masih berlangsung tidak lantas membuat para pemerhati pendidikan menjadi putus asa. Adanya wabah yang mendunia disertai dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, justru menuntut semua pihak “gercep” (gerak cepat) untuk lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menangani permasalahan-permasalahan yang muncul ke permukaan.

Dalam rangka menyikapi tantangan perubahan lompatan zaman yang akrab di sapa dengan era distruktif ditengah wabah covid-19, STAI Al-Falah Cicalengka Bandung menggelar seminar Bimbingan Konseling dengan tema “Konseling Kreatif Pasca Pandemi di Era Society 5.0”. Acara tersebut digelar secara langsung di STAI Al-Falah Cicalengka Bandung (Jl. Kapten Sangun No. 6) dan di tayangkan secara live melalui media sosial resmi STAI Al-Falah baik Instagram maupun YouTube. (23/2/22).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh KH. Cecep Abdullah Syahid, M.Pd (selaku ketua Yayasan Asysyahidiyah & Opening Speech), KH. Drs. Nanang Naisabur, M.H (Selaku ketua STAI Al-Falah Cicalengka Bandung & Keynote Speech), Para wakil ketua STAI, Dosen STAI Al-Falah, Dra. Hj. Iis Sofiah Ra. M.Pd (Selaku ketua KKM Kab. Bandung), para guru BK se-Bandung Raya, & perwakilan Bank BJBS.

Selain itu, dalam kegiatan ini STAI Al-Falah juga mengundang pakar di bidang Konseling sekaligus menjadi narasumber selama acara berlangsung yaitu Prof. Dr. Ulfiah, M.Si (selaku guru besar bidang Ilmu Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UIN SGD Bandung) dan Dr. Ipah Saripah, M.Pd (selaku dosen Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung).

Sebagai informasi, kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan guru BK, karena peran guru BK pasca pandemi sangat luar biasa dalam berfikir kreatif agar para peserta didik dapat terus terkontrol dan tidak merasa jenuh dalam menghadapi situasi-situasi sulit seperti saat ini.

Seminar Bimbingan Konseling ini secara resmi dibuka oleh Ketua Yayasan Asysyahidiyah KH. Cecep Abdullah Syahid, M.Pd. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Asysyahidiyah menyampaikan tentang betapa pentingnya diadakan kegiatan seminar ini sebagai suatu langkah kongkrit yang dapat ditempuh supaya masyarakat tidak tertinggal dalam segi pendidikan. Disamping itu, ketua yayasan berharap agar kegiatan ini dapat memberikan solusi-solusi terbaik agar para pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan (utamanya guru BK) dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang belum terpecahkan. Sebagaimana ungkapan beliau, “Semoga langkah-langkah konkrit dapat ditempuh agar tidak tertinggal dalam segi pendidikan, dan dengan adanya kegiatan ini, (semoga) bisa memberikan solusi-solusi terbaik bagaimana cara menjalankan berbagai hal yang dilakukan, baik permasalahan individu maupun lingkungan, atau keluarga maupun yang lebih jauh lagi… (Tentunya permasalahan yang belum terpecahkan)”

Sejalan dengan sambutan yang dibawakan oleh ketua yayasan Asysyahidiyah, KH. Drs. Nanang Naisabur, M.H. selaku ketua STAI Al-Falah Cicalengka Bandung turut memberikan informasi tambahan kepada para hadirin mengenai perkembangan dan kemajuan yayasan Asysyahidiyah unit STAI Al-Falah dari waktu ke waktu sebagaimana peraturan perundangan-undangan. Hal tersebut beliau sampaikan, “STAI Al-Falah terus berbenah melaksanakan amanat. STAI Istiqomah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”

Semua yang hadir turut antusias dan memberikan respon positif terhadap acara ini. Sebelum acara di mulai, ketua STAI berharap agar silaturahmi semua pihak yang hadir dapat terus berlanjut, disamping itu beliau juga meminta do’a dari para peserta seminar agar STAI Al-Falah pada tahun 2025 dapat berevolusi menjadi IAIN.

Berita Terkait

Berita MPI

Agenda

Follow Us